Istilah retak rambut mengacu pada retak-retak kecil dengan diameter sekitar 1 mm pada dinding tembok yang sudah kering. Retak rambut tidak menembus sisi dinding di sebelahnya. Karena itu orang cenderung menganggapnya sepele. Padahal, kalau terus dibiarkan dapat menyebabkan jamur dan lumut tumbuh subur yang pada akhirnya merusak kekuatan dan keindahan dinding. Karena itu penting bagi Anda mengetahui apa penyebab retak rambut pada dinding tembok dan cara mengatasinya.

Penyebab

Penyebab retak rambut, pertama, karena perbedaan muai susut material pembentuk dinding tembok akibat pengaruh suhu udara. Bahan pembangun dinding seperti bata merah, batako, bata ringan, dan adukan semen atau plester memiliki nilai muai susut yang berbeda-beda. Ketika suhu di sekitar bangunan berubah, beberapa bahan mengalami penyusutan dan perubahan lebih cepat. Penyusutan ini memicu gerakan yang menyebabkan keretakan pada dinding.

Kedua, karena kelalaian saat proses pengerjaan dinding. Misalnya, plester tidak dibasahi sebelum pengerjaan acian, atau campuran plesteran buruk (terlalu banyak pasir dibanding semen, pasir mengandung bahan organik, dan lain-lain). Penyebab lain, penggunaan cat tembok dengan nilai kerapatan dan elastisitas yang kecil (cat biasa) sehingga tidak menempel sempurna ketika mengering.

Saran

Ramdhan Effendi, Project Sales Manager PT Propan Raya ICC, produsen cat Propan mengatakan, untuk mengurangi terjadinya retak rambut pada dinding, bisa dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Gunakan semen acian siap pakai untuk mengurangi terjadinya shrinkage atau penyusutan yang terlalu tinggi saat pengeringan acian.
2. Bila menggunakan semen konvensional untuk acian, lakukan penyiraman secara berkelanjutan untuk memperlambat pengeringan.
3. Jika retak rambut terlanjur terjadi, amplas dan bersihkan bagian dinding yang retak, aplikasikan plamir atau cement filler sesuai posisi retakan, amplas bagian plamir yang kasar dan tidak rata, setelah kering sempurna aplikasikan alkali resisting primer atau wall sealer, baru sapukan cat akhir (top coating).

Untuk makin meminimalkan potensi retak rambut, untuk top coating akhir ada baiknya menggunakan cat dari jenis elastomeric yang elastisitasnya tinggi. Kendati lebih mahal, catelastomeric mampu mengikuti muai susut tembok hingga diameter tertentu.

Mediko Azwar, Marketing Director AkzoNobel Decorative Paints Indonesia, produsen cat Dulux dan Catylac, bahkan menyarankan, untuk tembok luar sebaiknya gunakan jenis cat elastomericdengan kandungan elastoshield yang mampu menutup sempurna retak rambut, sekaligus memberikan perlindungan maksimum terhadap dinding dari hujan dan paparan matahari.

Mengecat & Merawat Batu Alam

1. Batu alam sekarang kian kerap dipakai sebagai aksen pada aneka gaya rumah. Selain pada retak rambut di dinding tembok, jamur dan lumut juga mudah tumbuh pada batu alam kendati sudah dilapisi cat khusus batu alam. Lumut dan jamur tumbuh karena akumulasi debu yang menempel pada batu dan kelembaban iklim tropis. Karena itu sebelum melakukan pengecatan batu alam pastikan:

2. Tak ada bagian-bagian bocor yang menyebabkan rembesan air dari nat aplikasi batu alam. Rembesan air akan membawa garam alkali dari semen perekat batu yang nantinya menimbulkan garis-garis putih.

3. Lapisi bagian-bagian nat penghubung antar-batu alam dengan acrylic sealent/ polyurethane sealent atau semen berperekat yang bersifat paintable (bisa diaplikasikan cat di atasnya).

4. Sebelum pengecatan bersihkan permukaan batu alam dengan sikat kuningan dari debu, lemak, dan minyak yang menempel.

5. Lapisan pertama cat batu alam sebaiknya dalam kondisi lebih encer untuk memudahkan peresapan lapisan cat ke dalam batu. Aplikasikan minimal dua kali dengan kuas atau roll.

6. Sekali waktu permukaan batu alam perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi guna menghilangkan tempelan debu Pengulangan pengecatan batu alam bisa dilakukan bila cat sebelumnya dirasa sudah menipis. Pengecatan juga harus didahului pembersihan permukaan batu.